Izzan Naura Shop Ketersediaan stok produk adalah landasan dari terjadinya transaksi. Tidak berpengaruh dengan berapa banyak lokasi gudang penyimpanan yang tersebar, semuanya kembali akan bergantung pada stok produk yang tersedia. Karena hal tersebut akan mempengaruhi keputusan pelanggan dalam melakukan pembelian.
Jadi, berapa jumlah stok produk yang harus disimpan di gudang penyimpanan agar dapat terus memenuhi kebutuhan pelanggan? Dan bagaimana cara mengatur stok produk agar tidak berlebih di gudang penyimpanan?
Penjelasannya akan dibahas dalam artikel berikut.
Mengapa stok produk harus tersedia?
Ketersediaan stok adalah salah satu elemen terpenting dari setiap bisnis. Memastikan bahwa tingkat stok cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan adalah kebutuhan dasar dari setiap model bisnis. Ketersediaan stok perlu untuk memastikan bahwa stok yang cukup tersedia di tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat, untuk memungkinkan pelaku bisnis menjual barang dan memenuhi permintaan pelanggan.
Ada banyak alasan mengapa para pelaku bisnis memiliki permasalahan dalam mengelola ketersediaan produk. Berikut adalah beberapa contoh isu yang sering dihadapi oleh para pelaku bisnis:
- Inefisiensi dalam menangani pengembalian penjualan online
- Keterlambatan penerimaan barang dari pemasok
- Pemeriksaan inventaris (stock opname) yang jarang terjadi
- Inventaris disimpan di tempat yang salah
- Memasukan data inventaris secara manual
Dengan begitu banyak faktor yang berpotensi membuat tingkat persediaan sulit untuk dikelola, penting untuk memiliki sistem yang tepat untuk memastikan bahwa pelaku bisnis tahu persis berapa banyak persediaan yang dimiliki, dan berapa banyak persediaan yang harus dimiliki untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Bayangkan sebuah situasi di mana seorang pelanggan Anda ingin membeli beberapa produk. Saat pelanggan Anda pergi ke toko online perusahaan ataupun bisnis Anda, pelanggan Anda tidak menemukan produk yang diinginkan. Akan besar kemungkinan untuk pelanggan pergi ke toko online lain untuk mencari produk yang diinginkan.
Sudah, jelas dari contoh yang sangat disederhanakan ini untuk memahami betapa pentingnya ketersediaan produk untuk keberlangsungan bisnis. Mungkin ada cukup stok secara keseluruhan, tetapi mengetahui berapa banyak stok produk yang dapat ditemukan di setiap lokasi, dan mengawasi secara spesifik setiap item, memungkinkan pelaku bisnis membuat pilihan cerdas tentang tempat menyimpan stok produk.
Jika Anda memiliki ratusan ataupun hingga ribuan stok produk dan dengan mudah terlihat betapa tingginya jumlah persediaan yang tersebar di beberapa gudang. Apalagi jika Anda melakukan penjualan di beberapa beberapa kanal penjualan, ini akan menyulitkan untuk mengetahui dengan tepat produk apa saja yang tersedia saat ini dan dimana stok produk tersebut berada. Akibatnya, Anda akan merasa kesulitan dalam mengelola ketersediaan produk.
Jawabannya adalah dengan menerapkan sistem yang mumpuni dan bisa diintegrasikan dengan kanal penjualan yang dimiliki untuk dapat mengelola stok produk yang dimiliki. Hal tersebut dapat mencegah penumpukan stok produk berlebih di lokasi gudang tertentu, memastikan tidak ada defisit di lokasi gudang lain, dan secara umum memastikan ketersediaan stok yang baik di seluruh lokasi gudang.
Mudahnya kelola stok produk dengan POWS
Menerapkan sistem yang mumpuni dalam mendukung keberlangsungan bisnis. Kemudahan yang dirasakan pun akan menjadikan bisnis lebih efisien. POWS milik LODI dapat menjadi solusi untuk bisnis Anda dalam mengelola ketersediaan stok produk.
Dengan melakukan integrasi kanal penjualan bisnis Anda, akan memungkingkan pelaku bisnis untuk mengambil keputusan dalam menghitung ketersediaan produk di berbagai lokasi gudang penyimpanan. Melalui data penjualan dari berbagai kanal dapat membantu memprediksi dengan tepat tingkat persediaan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Dengan melakukan pengelolaan stok produk yang baik akan menghindari stok produk yang kurang ataupun berlebih. Stok produk mungkin tersedia, tetapi persediaan yang disimpan di gudang terlalu lama akan menguras pengeluaran biaya operasional bisnis.